JAVA JAZZ FESTIVAL 2011 SEMAKIN MENDUNIA
OLEH : Denny Martha (Mahasiswa FISS jurusan Seni Musik UNPAS)
Java Jazz Festival 2011 merupakan sebuah ajang tahunan yang sangat diminati dan paling ditunggu-tunggu oleh para penikmat musik Jazz tanah air, bahkan dunia internasional (4/3/2011). Bagaimana tidak ? Event yang digelar di JI-EXPO Hall A2 BNI, Kemayoran, Jakarta, selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal 4 ,5 hingga 6 Maret 2011 tersebut dihadiri oleh legenda dan musisi Jazz kelas dunia yang turut meramaikan event Java Jazz Festival 2011 , seperti : Carlos Santana, George Benson, Kenny Loggins, Corrine Bailey Rae, Fourplay, Los Amigos, LLW, DREW dan Roy Hargrove Quintet. Adapun musisi dari Indonesia yang tampil adalah: Sandhy Sondoro, Fariz RM Featuring Barry Likumahua, Erwin Gutawa, Gigi, Tribute To Harry Roesli, Otti Djamalus-Yance Manusama, Endah and Ressa, Andien, dan masih banyak lagi yang berbaur dan silih berganti menghibur para penikmat musik Jazz tanah air dengan total 16 panggung yang telah disiapkan oleh pihak panitia penyelenggara dengan menggandeng salah satu sponsorship utama yang merupakan sebuah perusahaan telekomonikasi cukup terkemuka di Indonesia.
Santana, Java Jazz 2011 |
George Benson |
Memang pada kenyataannya, event Java Jazz Festival 2011 ini telah semakin mendunia dan dikenal luas sebagai salah satu event musik Jazz penting dan sayang untuk dilewatkan bagi para apresiator musik Jazz. Namun, disisi lain harga tiket masuk (HTM) yang dipatok pada kisaran Rp.200.000 –Rp.460.000 an untuk daily pass ticket (harga tiket masuk per hari), Rp.450.000-Rp.1.260.000 an untuk 3-day pass ticket (tiket terusan selama 3 hari) dan pada kisaran Rp.150.000-Rp.1.000.000 an untuk harga tiket special show yang menampilkan Santana, George Benson dan Kenny Loggins, dianggap masih terlalu mahal
dan tidak terjangkau bagi sebagian besar penikmat musik Jazz tanah air yang ingin melihat secara langsung artis pujaannya.
Contoh Penampakan Ticket Daily Pass Java Jazz Festival 2011 |
Bayangkan? Hanya segelintir orang berduit saja yang dapat menikmati pagelaran tersebut, sedangkan sisanya adalah rakyat jelata yang tidak memiliki kesempatan serupa dengan mereka akibat harga tiket masuk yang memang relatif mahal. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan ‘image’ positif yang mampu dihasilkan melalui pagelaran event Java Jazz Festival 2011 tersebut, namun hal itu nampaknya tidak berdampak positif pula bagi para penggemar dan penikmat musik Jazz tanah air yang ber ’kantong’ tipis dari segi finansial.
Tidak hanya itu, event Java Jazz Festival 2011 kali ini pun sepertinya memberi kesan seakan tidak ingin memberi kesempatan bagi musisi Jazz lokal untuk ikut serta dalam event tersebut. Kenyataan ini bisa dibuktikan dengan jarangnya media memberitakan keberadaan musisi Jazz lokal, khususnya para musisi Jazz yang mengusung aliran Jazz etnik nusantara yang membawa kekayaan serta kebudayaan unsur-unsur lokal yang juga menjadi kebangaan tanah air Indonesia.
'Andien' at Java Jazz Festival 2011 |
Sungguh sebuah ironi, namun tetap harus di apresiasi oleh kita sebagai masyarakat pecinta musik Jazz, bahwa event Java Jazz Festival 2011 ini merupakan salah satu aset bangsa yang harus didukung dan dijadikan sebuah tolak ukur bagi keberhasilan dari penyelenggaran sebuah event berskala besar dan internasional yang ada di Indonesia. Still Salute !! (DM/11)