Rabu, 15 Desember 2010

David Manuhutu - BWJF 2010


DAVID MANUHUTU
“SEBUAH GRUP TRIO JAZZ DI BWJF 2010”
OLEH Denny Martha (Mahasiswa FISS Jurusan Seni Musik UNPAS)


+++++

      Di hari pertama pergelarannya (06/11/2010), event Bandung World Jazz Festival (BWJF) 2010 yang diadakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung kali ini, menampilkan seorang Pianis muda berbakat yang pada tahun ini genap berusia 18 tahun. Adalah David Melchias Manuhutu, yang juga merupakan putra dari pasangan musisi Jazz kenamaaan yaitu Vence Manuhutu dan Refiana Ertini. Ia pun  memiliki segudang prestasi diantara lain adalah dengan mengikuti festival piano di Montreaux Piano Jazz Festival (2008) dan juga pernah tampil pada event Internasional Java Jazz Festival (2009). Adapun pada keikutsertaannya pada event BWJF 2010 kali ini, ia hadir dengan sebuah solo project yang memiliki format grup Trio Jazz, yang terdiri dari Arifan pada Instrumen Drum, Rudy Zulkarnaen pada Instrumen Contra Bass dan David Manuhutu sendiri pada posisi Piano Elektrik, dimana ia lebih mengedepankan jenis musik Instrumental Jazz atau tanpa iringan vokal. Tampil dengan membawakan tiga buah lagu pada event BWJF 2010 kali ini, David berusaha mensejajarkan dirinya dengan para talent yang telah lebih dahulu berkecimpung di dunia musik Jazz. Yakni dengan menciptakan dan mengaransemen sendiri tiga buah lagu yang dibawakan olehnya di panggung BWJF 2010 kali ini.

            Pada lagu pertamanya, yang berjudul Bumi Asri, David berusaha merebut perhatian penonton dengan  menampilkan sebuah jenis musik Bebop, yang dibawakan dengan tempo agak cepat. Alunan melodi pada Piano Elektrik yang dimainkannnya pun memiliki nuansa tradisional khas Jawa Barat dengan banyak menggunakan skala nada pentatonik tradisional, yaitu Salendro, yang dipadukan dengan ‘Running Bass’ khas Bebop yang dihasilkan dari permainan Contra Bass oleh Rudy, serta di jaga pola ritmik-nya  oleh permainan Drum yang matang dari Arifan. Alhasil di lagu pertamanya ini kemampuan seorang David Manuhutu bersama grup ‘Trio’ nya di dalam mengolah nada dan juga solo Improvisasi melodi pada Piano Elektrik-nya pun di apresiasi dengan baik oleh penonton BWJF 2010 yang memang sejak awal menunggu penampilannya.

            Berbeda dengan lagu sebelumnya, di lagu keduanya yang berjudul Ritmiko ini, David Manuhutu bersama grup ‘Trio’ nya, berpindah posisi dari Instrumen Piano Elektrik ke Instrumen Pianika yang telah dipersiapkan di atas panggung sebelumnya. Dengan mengusung jenis musik Fusion Jazz, David menampilkan sebuah aransemen ‘unik’ dengan menampilkan sebuah jenis musik yang di dalamnya terdapat kebebasan serta Improvisasi dari seorang musisi (baca: World Jazz) yang dijaga guna menjadi sebuah ciri dan identitas di dalam dirinya. Di dalam aransemen lagu Ritmiko ini pula terdapat kesatuan bunyi antara melodi yang dihasilkan oleh David pada Instrumen Pianika yang bernuansa Tradisional Jawa Barat, juga pada permainan Contra Bass oleh Rudy serta pola ritmik yang rapih dan matang yang dihasilkan oleh Arifan pada Drum. Sebuah karya baru berusaha dihadirkan di tengah panggung BWJF 2010 kala itu, dengan mengawinkan budaya dan Tradisi Jawa Barat dan Modern yang dihasilkan oleh melodi pada Instrumen Pianika dari David dan grup ‘Trio’ nya pada aransemen di lagu kedua ini. 

            Pada penutupannya, sebuah lagu yang berjudul Foot Prints dibawakan dengan baik oleh David bersama grup ‘Trio’ nya. Menghadirkan jenis musik Latin pada aransemen di lagu terakhirnya kali ini, David kembali ke posisi semula nya pada Instrumen Piano Elektrik. Diikuti pula oleh Rudy pada Instrumen Contra Bass-nya, yang kali ini menampilkan gaya permainan Contra Bass yang memiliki ‘groove’ khas Latin. Solo Improvisasi pun ditampilkan oleh Arifan pada Drum nya kali ini. Secara keseluruhan penampilan dari grup ‘Trio’ David Manuhutu pada event BWJF 2010 kali ini cukup baik, dengan berusaha menampilkan sebuah gaya bermusik yang memiliki sebuah ciri khas tersendiri, serta dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang menikmatinya.

            Sekali lagi, dengan keikut-sertaan David Manuhutu Trio pada event BWJF 2010 kali ini, mematahkan asumsi orang kebanyakan terhadap musik Jazz, yaitu musik Jazz hanya dapat dimainkan oleh orang dewasa saja. Hal demikian jelas memotivasi dirinya untuk terus mengembangkan bakat serta kemampuan musikalitasnya, agar bisa disejajarkan dengan musisi Jazz tanah air yang telah lebih dulu ada. Ia mengakui, bahwa gaya permainannnya banyak diperngaruhi oleh musisi Jazz luar, seperti Keith Jarret, Herbie Hancock, dan juga musisi Jazz tanah air seperti Indra Lesmana, dan juga musisi Jazz senior seperti Bubi chen. David berhasil membuktikan ‘eksistensi’ nya dengan tampil pada event BWJF 2010 kali ini.  Bravo !!

1 komentar: